kacaserat (bahasa inggris: fiberglass) atau sering diterjemahkan menjadi serat gelas adalah kaca cair yang ditarik menjadi serat tipis dengan garis tengah sekitar 0,005 mm - 0,01 mm. serat ini dapat dipintal menjadi benang atau ditenun menjadi kain, yang kemudian diresapi dengan resin sehingga menjadi bahan yang kuat dan tahan korosi untuk digunakan sebagai badan mobil dan bangunan kapal. gambar menghaluskan permukaan patung fiber Tutorial Cara menghaluskan permukaan patung Patung pada tahap modelingMenghaluskan permukaan cetakan patungMaster Cetakan Menghaluskan permukaan patung fiber pada tahapan produksi / fabrikasi / cetak positif. Bahan yang digunakan menghaluskan permukaan patung fiber. Alat untuk menghaluskan permukaan patung fiberLangkah Menghaluskan Permukaan Patung Fiber Pertimbangkan Penggunaan AerosilRelated postsUntuk Menghaluskan Permukaan Patung Fiber Diperlukan Alat Tutorial Cara menghaluskan permukaan patung fiber. Untuk menghaluskan permukaan patung fiber tidak semata-mata bicara alat, namun harus bicara proses pembuatan patung secara keseluruhan. Karena untuk menghasilkan permukaan patung yang halus harus dimulai sejak pembuatan model hingga proses finishing. Permukaan patung fiber yang halus akan memberi nilai tambah pada kualitas patung . Kecuali memang patung disengaja diberi aksen kasar. Namun, secara umum pembeli atau konsumen suka dengan patung fiber yang halus permukaannya, utamanya patung berukuran kecil. Mari kita bahasa satu-satu. Menghaluskan Patung pada tahap modeling Membuat patung harus diawali dengan tahap modeling. Yaitu tahapan membuat model 3 dimensi sebuah patung. Ketika konsumen akan memesan patung, biasanya mereka memberikan print out foto, sket atau model 3D. Dari art works ini kemudian dibuat bentuk 3 dimensi nya. Proses inilah yang disebut dengan modeling patung, alias Cikal bakal patung. Model patung dapat dibuat menggunakan berbagai bahan. Paling sering digunakan adalah tanah liat, plastisin, styrofoam, bisa juga menggunakan semen atau gipsum. Model dibuat mengikuti desain yang ditentukan. Ketika pembuatan model selesai, sudah disetujui pihak pemesan. Proses selanjutnya adalah mempersiapkan pembuatan cetakan negatif. Pada saat inilah rangkaian menghaluskan permukaan patung fiber dimulai. Caranya? Bergantung pada bahan modelingnya. Prinsipnya, bisa dibayangkan ketika Anda akan membuat acian tembok. Sebelum dicat, tembok harus di aci dulu, di plamir, dan sebagainya. Begitupun ketika membuat patung. Kalau bahan modeling tanah liat, gunakan busa spon basah untuk menghaluskan. Kalau menggunakan bahan styrofoam, bisa gunakan campuran semen putih dan gipsum atau material compound, baru diamplas setelah kering. Anda bisa berimprovisasi menggunakan bahan lain. Yang intinya ketika akan dibuat cetakan , permukaan model patung sudah halus. Sehingga cetakan yang dihasilkan permukaannya sudah halus. Menghaluskan permukaan cetakan patung Cetakan patung yang permukaannya sudah halus, ketika dipakai mencetak patung, akan menghasilkan produk patung yang halus juga. Dalam arti halus keluar dari cetakan, permukaan halus tapi belum siap finishing. Berikut cara menghaluskan permukaan cetakan patung. Kita asumsikan, cetakan dibuat menggunakan bahan fiber. Ketika pertama kali dibuka dari model, meskipun sudah diberi lapisan releaser, banyak material model yang menempel bahasa jawanya; katut pada permukaan cetakan. Untuk membersihkannya, cuci dengan air bersih plus detergen, gunakan sikat untuk membersihkan tanah liat, gipsum, atau semen yang menempel. Kalau anda punya, gunakan water gun untuk membersihkan material yang membandel. Proses pencucian ini sekaligus akan menghilangkan sisa lapisan releaser. Selanjutnya gunakan amplas berbagai ukuran untuk menghaluskan permukaan cetakan. Bisa gunakan amplas ukuran 60, 80, sampai 120. Dilihat tingkat cetakan silikon yang dibuat, Anda cukup mencuci dan gunakan sikat halus. Master Cetakan Terkadang cetakan yang dibuat langsung dari model masih belum sempurna kehalusaannya. Bagaimanapun model patung yang dibuat menggunakan bahan lunak, tidak dapat dihaluskan secara maksimal. Apabila dipakai produksi patung dalam jumlah banyak , nantinya akan merepotkan pada saat proses finishing. Akan menghabiskan waktu dan tenaga disaat tahapan menghaluskan. Untuk itu, biasanya dibuat master cetakan. Master cetakan adalah patung yang dibuat menggunakan cetakan pertama tadi. Biasanya menggunakan bahan fiber. Patung master ini dihaluskan secara maksimal, diperlakukan sebagai model, dan dibuat cetakannya kita sebut cetakan kedua. Sehingga cetakan kedua yang dihasilkan, permukaannya lebih halus daripada cetakan ini akan digunakan lagi dibuat cetakannya lagi, apabila cetakan yang kedua tadi rusak ketika digunakan. Menghaluskan permukaan patung fiber pada tahapan produksi / fabrikasi / cetak positif. Beberapa kondisi yang menyebabkan permukaan patung fiber tidak halus adalah Tidak sempurna saat merangkai cetakan. Kita tahu fiberglass resin berwujud cairan kental. Ketika dilakukan pengecoran atau pengisian cetakan akan terjadi rembesan resin melalui sela-sela sambungan cetakan. Ketika kering, akan menghasilkan garis-garis pola cetakan di permukaan patung hasil produksi. Apabila patung dibuat menggunakan cetakan terpisah. Misal bagian tangan atau kepala di cetak secara terpisah. Ketika dirangkai menjadi patung utuh, titik-titik sambungan pasti tidak halus. Gelembung udara yang terperangkap saat pengisian / pengecoran pada cetakan. Ketika kering akan menjadi rongga, dan berubah menjadi lubang ketika terkena proses penghalusan. Kotoran yang menempel pada permukaan cetakan. Misal kerikil, serangga, bulu kuas, dan sebagainya. Ketika kering menempel dipermukaan patung, berubah menjadi lubang apabila terkena proses penghalusan. Permukaan kasar karena cetakan rusak. Cetakan patung bisa rusak karen jatuh, kena benturan, dimakan tikus, dan sebab lain. Ketika digunakan biasanya ditambal, entah pakai tanah liat, plastisin dan sebagainya. Ini akan meninggalkan bekas-bekas yang harus dirapikan. Kondisi diatas menyebabkan permukaan patung tidak sempurna, sehingga harus dilakukan langkah untuk menghaluskan. Bahan yang digunakan menghaluskan permukaan patung fiber. Tidak banyak bahan yang digunakan, cukup dempul atau putty saja. Pilih merk yang biasa digunakan untuk cat mobil. Alfagloss, Sanpolac adalah beberapa diantaranya yang bisa Anda pilih.. Alat untuk menghaluskan permukaan patung fiber Untuk menghaluskan permukaan patung fiber diperlukan alat sebagai berikut Cutter Gerenda amplas, Amplas Lembaran Mesin amplas / Sander Langkah Menghaluskan Permukaan Patung Fiber Menghaluskan permukaan patung fiber prinsipnya adalah proses pengamplasan dan dan menambal lubang yang terdapat pada permukaan patung. Untuk meminimalisir permukaan patung fiber hasil produksi menjadi kasar, dan susah dihaluskan, pertimbangkan hal-hal berikut. Langkah pertama yang harus diingat sebelum mulai melakukan proses pengecoran atau pengisian cetakan adalah sedapat mungkin hindari lima kondisi seperti disebutkan di atas. Pastikan permukaan cetakan bersih dari kotoran, sebelum memberikan releaser permukaan cetakan. Gunakan kuas baru dan pilih kuas yang bulunya tertanam kuat, tidak mudah lepas. Ketika membuat adonan, gunakan talk yang sedikit lunak’. Talk luar impor akan menghasilkan patung fiber lebih lunak dibanding talk dalam negeri. Lunak disini bukan berarti lembek. Artinya mudah diamplas. Pertimbangkan Penggunaan Aerosil Kalau tidak dibutuhkan, hindari menggunakan aerosil, karena akan menghasilkan permukaan patung yang sangat keras, dan susah dihaluskan. Buka cetakan patung sebelum keras. Tapi harus dipertimbangkan, patung sudah tidak berubah bentuk lagi apabila dibuka cetakakannya. Dengan menggunakan cutter, kotoran resin yang merembes dari sambungan cetakan dan kotoran yang menempel masih dapat dibersihkan. Ketika patung fiber sudah mengeras, mulai penggunaan alat gerenda dan amplas. Untukmenghaluskan permukaan patung fiber ukuran besar, gunakan piringan gerenda amplas mulai ukuran 80 atau 100. Ini akan cepat menghaluskan bagian sambungan, atau tambalan ukuran besar. Selanjutnya gunakan amplas lembaran untuk menghaluskan seluruh permukaan patung. Apabila patung berukuran kecil, haluskan dengan amplas lembaran menggunakan tangan. Gunakan amplas ukuran seperti disebutkan diatas. Untuk hasil terbaik, patung bisa diamplas sambil direndam di dalam air. Untuk permukan datar yang cukup lebar, dapat dipertimbangkan pemakaian mesin sander, atau amplas mesin. Ketika proses pengamplasan pada seluruh permukaan patung, akan terlihat bagian yang berlubang. Tambal lubang menggunakan dempul atau putty. Tunggu hingga kering, lakukan pengamplasan. Proses dempul dan pengamplasan bisa diulang sampai benar-benar halus. Lubang di permukaan patung yang terlewat saat pengamplasan, akan sangat jelas terlihat ketika mulai dilakukan penyemprotan cat dasar epoxy. Lakukan penambalan dan penghalusan ulang, hingga patung benar-benar halus dan siap dicat. Demikian, tulisan mengenai cara menghaluskan permukaan patung fiber. Silahkan share apabila bermanfaat. Apabila ada yang terlewat, silahkan ditambahkan dibagian komentar supaya menjadi tulisan yang lengkap dan bermanfaat. Catatan Penulis Tulisan ini boleh diterbitkan ulang, tapi mohon sertakan link ke tulisan jangan di spin, konten ini dibuat dengan upaya. Meng-copy atau menerbitkan ulang tanpa menyertakan link ke tulisan ini, sama aja dengan pencurian. Tidak berkah kalau website atau blog Anda untuk mencari rejeki. Salam…semoga bermanfaat. Lanmak Studio Patung Yogyakarta Related posts AlatUntuk Menghaluskan Permukaan Cat Bagian Sudut Tactix Multirasp di Tokopedia ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Cicilan 0% ∙ Kurir Instan. Jawaban imitatif realis atau representatif Corak ini merupakan tiruan dari bentuk alam manusia, binatang, dan tumbuhan. Perwujudan patung corak ini berdasarkan fisio plastis atau bentuk fisik baik anatomi, proporsi, maupun Seni Patung Berdasarkan PosisinyaZonde Bosse adalah bentuk patung yang berdiri sendiri dan terlepas di kanan-kirinya. Patung ini tidak menempel pada salah satu -enak di pandangsemoga membantu Alatini sangat cocok sekali untuk Anda yang ingin cepat punya usaha dibidang cetaksablon special : Merchandise / barang pecah belah (seperti tersebut di atas). Anda di sini akan diajarin caranya cetak sablon gelas, mug, cangkir, Mug cekung, Mug cembung, Gelas miring, Ballpoint, Pensil, Lifestick, Botol parfum, Botol minuman, Asbak, gambar menghaluskan permukaan patung fiber Untuk menghaluskan permukaan patung fiber tidak semata-mata bicara alat, namun harus bicara proses pembuatan patung secara keseluruhan. Karena untuk menghasilkan permukaan patung yang halus harus dimulai sejak pembuatan model hingga proses finishing. Permukaan patung fiber yang halus akan memberi nilai tambah pada kualitas patung. Kecuali memang patung sengaja menggunakan tekstur kasar. Namun, secara umum pembeli atau konsumen suka dengan patung fiber yang halus permukaannya, utamanya patung berukuran kecil. Mari kita bahasa satu-satu. Menghaluskan Patung pada tahap modeling Membuat patung harus diawali dengan tahap modeling. Yaitu tahapan membuat model 3 dimensi sebuah patung. Ketika konsumen akan memesan patung, biasanya mereka memberikan print out foto, sket atau model 3D. Dari art works ini kemudian berlanjut ke bentuk 3 dimensi nya. Proses inilah yang namanya modeling patung, alias Cikal bakal patung. Model patung dapat menggunakan berbagai bahan. Paling sering adalah tanah liat, plastisin, styrofoam, bisa juga menggunakan semen atau gipsum. Model patung harus mengikuti desain yang pemesan tentukan. Ketika pembuatan model selesai, sudah ada approval pihak pemesan. Proses selanjutnya adalah mempersiapkan pembuatan cetakan negatif. Pada saat inilah rangkaian menghaluskan permukaan patung fiber dimulai. Caranya? Bergantung pada bahan modelingnya. Prinsipnya, bisa Anda bayangkan ketika Anda akan mengecat tembok. Sebelum proses cat, tembok harus ada pengacian dulu, plamir, dan sebagainya. Begitupun ketika membuat patung. Kalau bahan modeling tanah liat, gunakan butsir dan busa spon basah untuk menghaluskan. Kalau menggunakan bahan styrofoam, bisa gunakan campuran semen putih dan gipsum atau material compound, baru pengamplasan setelah kering. Anda bisa berimprovisasi menggunakan bahan lain. Yang intinya ketika akan masuk proses cetakan, permukaan model patung sudah halus. Sehingga cetakannya pun permukaannya sudah halus. Menghaluskan permukaan cetakan patung Cetakan patung yang permukaannya sudah halus, akan menghasilkan permukaan patung yang halus juga. Dalam arti halus keluar dari cetakan, permukaan halus tapi belum siap finishing. Berikut cara menghaluskan permukaan cetakan patung. Kita asumsikan, cetakan menggunakan bahan fiber. Ketika pertama kali dibuka dari model, meskipun sudah memakai lapisan releaser, banyak material model yang menempel bahasa jawanya; katut pada permukaan cetakan. Untuk membersihkannya, cuci dengan air bersih plus detergen, gunakan sikat untuk membersihkan tanah liat, gipsum, atau semen yang menempel. Kalau anda punya, gunakan water gun untuk membersihkan material yang pencucian ini sekaligus akan menghilangkan sisa lapisan releaser. Selanjutnya gunakan amplas berbagai ukuran untuk menghaluskan permukaan cetakan. Bisa gunakan amplas ukuran 60, 80, sampai 120. bergantung tingkat cetakan silikon, Anda cukup mencuci dan menggunakan sikat halus. Patung Master Cetakan Terkadang cetakan yang dibuat langsung dari model masih belum sempurna kehalusaannya. Bagaimanapun model patung menggunakan bahan lunak, tidak dapat halus secara maksimal. Apabila untuk produksi patung dalam jumlah banyak , nantinya akan merepotkan pada saat proses finishing. Akan menghabiskan waktu dan tenaga saat masuk tahapan menghaluskan. Untuk itu, buatlah patung master. Patung master cetakan adalah patung yang dibuat menggunakan cetakan pertama tadi. Biasanya menggunakan bahan fiber dan dihaluskan secara maksimal, kemudian buatlah cetakan dari patung ini. Sehingga cetakan kedua ini, permukaannya lebih halus daripada cetakan pertama. Master ini akan berguna lagi, apabila cetakan yang kedua tadi mengalamai kerusakan. Menghaluskan permukaan patung fiber pada tahapan produksi / fabrikasi / cetak positif. Beberapa kondisi yang menyebabkan permukaan patung fiber tidak halus adalah Tidak sempurna saat merangkai cetakan. Kita tahu fiberglass resin berwujud cairan kental. Ketika mengecor atau pengisianmengisi cetakan akan terjadi rembesan resin melalui sela-sela sambungan cetakan. Ketika kering, akan menghasilkan garis-garis pola cetakan di permukaan patung hasil produksi. Apabila patung menggunakan cetakan terpisah. Misal bagian tangan atau kepala di cetak secara terpisah. Ketika merangkai menjadi patung utuh, titik-titik sambungan pasti tidak halus. Gelembung udara yang terperangkap saat pengisian / pengecoran pada cetakan. Ketika kering akan menjadi rongga, dan berubah menjadi lubang ketika terkena proses penghalusan. Kotoran yang menempel pada permukaan cetakan. Misal kerikil, serangga, bulu kuas, dan sebagainya. Ketika kering menempel pada permukaan patung, berubah menjadi lubang apabila terkena proses penghalusan. Permukaan kasar karena cetakan rusak. Cetakan patung bisa rusak karen jatuh, kena benturan, dimakan tikus, dan sebab lain. Ketika masih dimanfaatkan, pasti ada penambalan, entah pakai tanah liat, plastisin dan sebagainya. Ini akan meninggalkan bekas-bekas yang harus dirapikan. Kondisi di atas menyebabkan permukaan patung tidak sempurna, sehingga harus dilakukan langkah untuk menghaluskan. Bahan yang digunakan menghaluskan permukaan patung fiber. Tidak banyak bahan untuk menghaluskan, cukup dempul atau putty saja. Pilih merk untuk cat mobil. Alfagloss, Sanpolac adalah beberapa yang bisa Anda pilih.. Alat untuk menghaluskan permukaan patung fiber Untuk menghaluskan permukaan patung fiber diperlukan alat sebagai berikut Cutter Gerenda amplas, Amplas Lembaran Mesin amplas / Sander Langkah Menghaluskan Permukaan Patung Fiber Menghaluskan permukaan patung fiber prinsipnya adalah proses pengamplasan dan dan menambal lubang yang terdapat pada permukaan patung. Untuk meminimalisir permukaan patung fiber hasil produksi menjadi kasar, pertimbangkan hal-hal berikut. Langkah pertama untuk membuat permukaan patung fiber halus adalah sedapat mungkin hindari lima kondisi yang menyebabkan permukaan kasar seperti disebutkan di atas. Berikut adalah langkah-langkahnya Pastikan permukaan cetakan bersih dari kotoran, sebelum memberikan releaser permukaan cetakan. Gunakan kuas baru dan pilih kuas yang bulunya tertanam kuat, tidak mudah lepas. Ketika membuat adonan, gunakan talk yang sedikit lunak’. Talk luar impor akan menghasilkan patung fiber lebih lunak. Istilah Lunak bukan berarti lembek. Artinya mudah diamplas. Pertimbangkan Penggunaan Aerosil. Kalau tidak mendesak, hindari menggunakan aerosil, karena akan menghasilkan permukaan patung yang sangat keras, dan susah dalam tahap penghalusan. Buka cetakan patung sebelum keras. Tapi harus dipertimbangkan, patung sudah tidak berubah bentuk lagi apabila dibuka cetakakannya. Dengan menggunakan cutter, kotoran resin yang merembes dari sambungan cetakan dan kotoran yang menempel masih dapat dibersihkan. Ketika patung fiber sudah mengeras, mulai penggunaan alat gerenda dan amplas. Untukmenghaluskan permukaan patung fiber ukuran besar, gunakan piringan gerenda amplas mulai ukuran 80 atau 100. Ini akan cepat menghaluskan bagian sambungan, atau tambalan ukuran besar. Selanjutnya gunakan amplas lembaran untuk menghaluskan seluruh permukaan patung. Apabila patung berukuran kecil, haluskan dengan amplas lembaran menggunakan tangan. Gunakan amplas ukuran seperti disebutkan diatas. Untuk hasil terbaik, patung bisa diamplas sambil direndam di dalam air. Untuk permukan datar yang cukup lebar, dapat dipertimbangkan pemakaian mesin sander, atau amplas mesin. Ketika proses pengamplasan pada seluruh permukaan patung, akan terlihat bagian yang berlubang. Tambal lubang menggunakan dempul atau putty. Tunggu hingga kering, lakukan pengamplasan. Proses dempul dan pengamplasan bisa diulang sampai benar-benar halus. Lubang di permukaan patung yang terlewat saat pengamplasan, akan sangat jelas terlihat ketika mulai dilakukan penyemprotan cat dasar epoxy. Lakukan penambalan dan penghalusan ulang, hingga patung benar-benar halus dan siap dicat. Demikian, tulisan mengenai cara menghaluskan permukaan patung fiber. Silahkan share apabila bermanfaat. Apabila ada yang terlewat, silahkan ditambahkan dibagian komentar supaya menjadi tulisan yang lengkap dan bermanfaat. Salam…semoga bermanfaat. Lanmak Studio Patung Yogyakarta Bahancor/ cetak Bahan yang dipakai untuk proses ini antara lain semen, pasir, gips, logam, timah perak, dan emas, juga beberapa bahan kimia seperti fiber atau resin, sehingga diperlukan alat-alat lain seperti gergaji, kapak gerinda atau alat lain untuk mengerjakannya 2. Alat Peralatan yang digunakan untuk membuat patung tergantung kepada bahan

Terdapat beberapa penyebab hasil cetakan tidak keluar dalam keadaan yang halus, penyebabnya adalah Pesan patung fiber murah hanya di maskot galeriMaterial Berkualitas & Tersedia Aneka Desain Karakter bisa custompesan sekarang & raih PROMOpatung fiber TERBATAS 1. Kesalahan Pada Saat Merangkai Cetakan Fiberglass resin merupakan cairan kenal. Ketikan pembuat patung fiber melakukan pengisian atau pengecoran ke mold, terjadi rembesan campuran tersebut yang keluar melalui sela-sela sambungan cetakan. Hasilnya ketika kering, akan tercipta garis-garis yang menggambarkan pola cetakan tersebut. Juga akan ada permukaan yang lebih tebal dibandingkan dengan sekelilingnya. 2. Penggunaan Cetakan Terpisah Bisa jadi pematung memutuskan menggunakan cetakan patung fiber yang terpisah satu sama lainnya, karena dimensinya yang terlalu besar. Misalnya bagian kepala, tubuh, dan bawah dicetak terpisah. Jika teknik pengecoran tidak seragam antara satu cetakan dengan yang lain, maka akan berpotensi terjadinya bagian titik sambungan. Jika terjadi pada tempat yang berbeda, inilah yang menyebabkan sambungan tidak terlihat halus. 3. Gelembung Udara Terjadinya gelembung udara yang terperangkap pada adonan ketika mengisikan cairan resin pada cetakan. Ketika kering, maka gelembung udara tersebut akan menjadi rongga. Selanjutnya ketika terjadi proses penghalusan, rongga tersebut akan menjadi lubang dan patung fiber akan terlihat ada tampilan atau cacat cetakan. 4. Adanya Kotoran Kotoran yang menempel pada bagian permukaan cetakan yang akan digunakan. Terutama dengan kotoran yang halus dan sering luput dari pengamatan. Misalnya bulu kuas, serat kain, kerikil, pasir dan lain sebagainya. Ketika campuran mengering dan kemudian dilepaskan dari cetakan, akan terlihat jejak kotoran tersebut. Akan meninggalkan lubang yang besarnya tergantung pada ukuran kotoran. Jika di amplas, akan menjadi lubang. 5. Cetakan Rusak Jika pembeli menggunakan cetakan yang sudah rusak, misalnya retak ataupun sudah berlubang, maka hasilnya patung fiber akan terlihat cacat. Penyebabnya resin akan mengisi sela-sela cetakan tersebut. Bisa juga mold yang ada jatuh, kena benturan, atau digigit tikus. Bisa dilakukan penambalan dengan menggunakan tanah liat, plastisin dan bahan lunak lainnya. Setelah dirapikan kembali agar cetakan dapat berfungsi dengan baik. Bahan Penghalus Permukaan Jika menemukan hasil cetakan yang kasar maka, Anda dapat melakukannya menggunakan dempul atau putty. Pilihlah bahan yang biasa digunakan untuk pemakain cat mobil. Alat Penghalus Permukaan Patung Fiber Untuk menghaluskan permukaan patung fiber, maka diperlukan alat-alat penghalus yang akan digunakan untuk mengambil kerikil atau serat yang hanya menempel pada permukaan. Lainnya adalah sebagai berikut Cutter Gerinda amplas Amplas lembaran Mesin amplas atau sander Cara Menghaluskan Menghaluskan permukaan patung fiber harus dilakukan dengan lembut dan berhati-hati, agar tidak menimbulkan cacat yang lebih banyak. Pada prinsipnya adalah proses pengamplasan pada badan produk tersebut. Proses penambalan pun dilakukan ketika ditemukannya celah atau lubah yang mengganggu produk. Dapat menggunakan bahan lunak lainnya yang sesuai dengan kebutuhan. Tips agar Permukaan Patung Fiber Sempurna Untuk meminimalisir terjadinya cacat atau rongga pada hasil cetakan, maka diberikan tips di bawah ini Langkah pertama adalah memastikan cetakan yang akan digunakan sempurna. Bersihkan cetakan menggunakan kuas baru. Gunakanlah brush yang kuasnya tertanam dengan kuat dan tidak mudah lepas. Jangan gunakan kuas yang sudah rusak yang dapat mengakibatkan proses pembersihan tidak sempurna. Ketika membuat campuran resin, gunakanlah talk impor. Talk jenis ini akan menghasilkan patung fiber yang memiliki karakteristik lebih lunak dibanding jika menggunakan bahan dalam negeri. Hindari penggunaan aerosil yang akan mengakibatkan permukaan patung menjadi sangat keras sehingga sulit dihaluskan dengan amplas. Bukalah mold patung sebelum benar-benar mengeras. Pastikanlah pada waktu yang tepat, agar tidak ada lagi bagian patung yang berubah bentuk. Gunakanlah cutter yang sangat tajam. Disarankan menggunakan mata pisau yang baru untuk membersihkan kotoran yang menempel dan benjolan-benjolan kecil yang terasa kasar. Untuk menghaluskan permukaan patung fiber yang besar maka gunakanlah piringan gerinda ampas mulai dari ukuran 80 atau 100. Bisa Digunakan untuk menghaluskan bagian sambungan atau tambalan. Untuk mengamplas seluruh permukaan, gunakanlah amplas lembaran. Anda dapat menggunakan amplas khusus besi jika pengotornya kuat. Atau untuk kayu jika lembut. Jika ukuran patung fiber kecil, gunakan langsung amplas lembaran yang dipotong hingga ergonomis di tangan Anda, dan dapat mengamplas sela-sela lekukan. Jika muat dalam ember, patung dapat diamplas sambil direndam dalam air, sehingga prosesnya lebih mudah. Jika permukaannya lebar, gunakan mesin sander atau amplas mesin sehingga lebih mudah, Jika terlihat lubang, dempul dengan putty. Lalu amplas. Lakukan hingga Anda mendapatkan permukaan patung fiber yang halus.

4 Untuk menghaluskan permukaan patung fiber diperlukan alat 5. Agar patung yang terbuat dari gipsum terlihat lebih cantik, kita dapat 6. Untuk mengeraskan adonan patung yang terbuat dari fiber/resin diperlukan cairan 7. Tokoh dunia yang dikenal sebagai pelopor seni patung modern adalah 8. Kerajinan seni ukir patung berasal dari
cara membuat patung fiber resin Cara membuat patung fiber resin pada dasarnya menggunakan cara dan langkah yang sama dengan yang digunakan pada proses pembuatan produk-produk berbahan resin dan fiberglass lainnya. Jadi tehnik yang akan disajikan disini juga bisa dipakai sebagai tahapan dalam proses pembuatan relief, plakat, souvenir, replika, produk kerajinan, modifikasi aksesoris motor dan mobil, produk rumah tangga, produk bangunan, kapal dan masih banyak lagi. Resin yang memiliki bentuk cairan kental menjadi sangat fleksibel untuk digunakan sebagai bahan dasar produk dengan bentuk akhir sesuai keinginan pembuat, tentu saja dengan bantuan cetakan atau molding yang dipersiapkan terlebih dulu. Sebelumnya saya ingin menggarisbawahi mengenai istilah yang menurut saya agak rancu berkaitan dengan penamaan atau menyebut produk yang dihasilkan. Sering kita mendengar istilah produk fiber, dilain kesempatan ada yang menyebut produk resin dan fiberglass. Mana yang benar? Dari urain yang akan saya sampaikan mengenai cara membuat produk fiber resin ini anda akan bisa menyimpulkan sendiri. Atau Anda bisa baca mengenai perbedaan patung fiber, fiberglass dan resin di sini Bahan patung fiber Kita mulai dengan bahan yang digunakan Resin adalah bahan kimia berbentuk cairan yang menjadi material utama. Bahan resin memiliki jenis yang bermacam-macam. Nggak usah terlalu rumit dengan sebutan kimia dagang atau penomoran jenis produk, secara mudah kita menyebut pembagian ini dengan resin bening, resin butek keruh, resin anti gores dan lain-lain. Secara singkat, resin bening untuk menyebut resin yang berbentuk sangat jernih dan biasa untuk membuat produk yang hasil akhirnya seperti kaca atau acrylik. Misalnya produk plakat souvenir, gantungan kunci, piala, dll. Resin butek keruh, sesuai namanya memiliki tampilan agak sedikit berwarna seperti pink, hijau muda, dsb. Jenis Resin anti gores untuk menyebut resin yang setelah kering memiliki kekerasan lebih sehingga tidak mudah tergores, dsb. Anda tinggal ke toko penjual, sebutkan resin yang anda butuhkan untuk keperluan apa, mereka akan memilihkannya untuk adalah cairan kimia yang berfungsi sebagai agen untuk membuat resin bereaksi. Dalam hal ini resin menjadi Isian. Ini berkaitan dengan produk hasil yang ingin dihasilkan. Ketika ingin membuat produk batu maka serbuk batu yang anda butuhkan, ketika ingin membuat produk seperti kaca maka material isian tidak diperlukan. Yang umum dan paling banyak digunakan untuk membuat produk yang sering kita lihat adalah Talk talc powder.Serat Kaca Fiberglass Mat. Material ini berfungsi sebagai tulangan/perkuatan dan ikut membentuk resin menjadi bentuk hasil akhir yang Tambahan. Bahan dalam kategori ini bisa berupa pigmen warna, bubuk mutiara, cobalt, Glaze, atau Wax. Digunakan untuk melapis cetakan supaya mudah dilepas Soda api atau bisa diganti deterjen bubuk. Air bersih. Alat Yang digunakan Wadah untuk menampung dan membuat adonan resin. Untuk hasil terbaik gunakan wadah dengan ukuran pengaduk kayu, logam, dllCetakan / moldingKuasEmberAmplas berbagai ukuran untuk menghaluskan. Langkah dan tahapan Siapkan cetakan lebih dulu sebelum proses membuat patung/produk fiber dimulai. Bersihkan cetakan jangan sampai ada kotoran menempel dipermukaan cetakan. Apabila menggunakan cetakan dengan beberapa potongan, pastikan bagian sambungan sudah seluruh permukaan cetakan dengan mirror glaze atau adonan resin dengan bahan isian dan katalis sesuai takaran. Mengenai takaran ini tidak ada aturan baku yang digunakan. Penggunaan material isian yang berbeda akan menghasilkan takaran yang berbeda juga. Perlu latihan berulang-ulang sampai anda menemukan takaran yang pas sesuai yang anda inginkan. Bisa 15 untuk batu, 14 untuk talk, dan pemakaian cairan katalis juga tidak ada aturan baku. Prinsipnya semakin banyak pemakaian katalis, proses pengeringan menjadi semakin cepat. Untuk acuan bisa digunakan 10cc untuk penggunakan 1 kg resin. Sebagai catatan pemakaian katalis akan sedikit berbeda ketika kita membuat produk resin adonan disiapkan, mulai tuangkan adonan ke dalam cetakan, pastikan semua permukaan terisi dengan adonan. Untuk produk masif dengan cara di isi penuh, sedangkan untuk produk berongga bisa digoyang-goyangkan dan dikuaskan pada seluruh permukaan cetakan. Membuat Patung Fiber Kuat Untuk membuat patung fiber menjadi kuat, gunakan anyaman serat kaca atau fiberglass mat sebagai tulangan. Cara membuatnya dengan membuat 2 lapisan. Ketika lapisan pertama adonan sudah mengental namun belum kering, berikan fiber mat dengan cara diletakkan dan dicocok dengan kuas pada seluruh permukaan. Catatan, jangan sampai fiber mat menembus sampai permukaan cetakan supaya tidak terlihat ketika produk dikeluarkan dari cetakan. Kemudian tuang lagi dengan adonan untuk membuat lapisan kedua. Tunggu sampai produk resin yang sudah kering/keras dari cetakan, masukkan ke dalam ember yang sudah diberi air deterjen atau soda api. Rendam sampai semalam jika menggunakan deterjen dan sekitar 30 menit bila menggunakan soda api. Langkah ini untuk membuat lendir atau kotoran resin yang lengket menempel pada permukaan produk mudah dihilangkan. Setelah waktunya cukup, angkat dan keringkan. Menghaluskan Permukaan Patung Untuk menghilangkan kotoran sisa cetakan dan menghaluskan permukaan supaya siap dilakukan proses berikutnya, gunakan amplas berbagai ukuran. Lakukan 3 atau 4 kali tahap pengamplasan sesuai kebutuhan. Ukuran amplas yang biasa digunakan adalah 240, 450, 600, sampai dengan disini, pembuatan produk resin sudah sampai tahap setengah produk resin bisa dilakukan dengan dua cara. Pertama bisa dilakukan dengan cara menambahkan pigmen warna pada saat membuat adonan, dan kedua dengan cara dicat atau cara yang lain pada tahapan akhir resin bisa difinishing sesuai dengan keinginan. Bisa menggunakan cat duco, cat kuas biasa, electroplating, atau hanya cukup dislab untuk mengkilapkan saja. Foto cara membuat patung fiber Berikut beberapa foto yang bisa memudahkan anda memahami proses dan langkah membuat produk fiber resin. Sebagai catatan, foto-foto yang disajikan diambil dari berbagai kegiatan membuat beberapa produk, bukan dari proses awal membuat satu lane produk, jadi fotonya beragam. Yang terpenting, masih bisa digunakan untuk menjelaskan mengenai langkah dan proses pembuatan patung dan produk lainnya dari fiber glass resin. Bahan dan alat yang digunakan membuat patung fiber resin Buat adonan resin dengan material isian dalam hal ini talk, aduk hingga rata bercampur Tambahkan beberapa tetes katalis ke dalam adonan resin dan material isian talk Masukkan campuran resin dan bahan isian yang sudah diberi katalis ke dalam cetakan dengan cara dikuas, setelah itu tambahkan fiberglass mat untuk memperkuat atau sebagai tulangan. Tambahkan satu lapisan akhir. Masukkan adonan resin ke dalam cetakan bisa dengan cara dituang Rendam patung setelah dikeluarkan dari cetakan ke dalam cairan bubuk deterjen atau soda api Patung fiber resin setengah jadi yang sudah diamplas dan siap difinishing cat Artikel cara membuat produk resin fiber ini boleh anda like, di-share dengan menyertakan tautan ke halaman ini, atau anda bookmark apabila berguna bagi anda. Semoga bermanfaat. Butsirumumnya dipakai bersamaan dengan sudip. Kedua alat ini berfungsi untuk mengambil, menambal, atau menambahkan bahan serta menghaluskan permukaan yang sulit dijangkau oleh tangan. Pembuatan patung menggunakan butsir dinamakan pula dengan teknik butsir. Secara umum, teknik butsir adalah pembuatan patung dengan mengurangi sedikit demi

Karya Seni Patung Seni patung adalah cabang seni rupa yang hasil karyanya berwujud tiga dimensi. Biasanya diciptakan dengan cara memahat, modeling misalnya dengan bahan tanah liat atau kasting dengan cetakan. Sejarah Seni Patung Asia Berbagai macam jenis patung terdapat di banyak wilayah yang berbeda di Asia, biasanya dipengaruhi oleh agama Hindu dan Buddha. Sejumlah besar patung Hindu di Kamboja dijaga kelestariannya di Angkor, akan tetapi penjarahan terorganisir yang terjadi berdampak besar pada banyak situs peninggalan di negara itu. Lihat juga Angkor Wat. Di Thailand, kebanyakan patung dikhususkan pada bentuk Buddha. Di Indonesia, patung-patung yang dipengaruhi agama Hindu banyak ditemui di situs Candi Prambanan dan berbagai tempat di pulau Bali. Sedangkan pengaruh agama Buddha ditemui di situs Candi Borobudur. Di India, karya patung pertama kali ditemukan di peradaban Lembah Indus 3300-1700 SM. Ini adalah salah satu contoh awal karya patung di dunia. Kemudian, setelah Hinduisme, Buddhisme dan Jainisme berkembang lebih jauh, India menciptakan patung-patung tembaga serta pahatan batu dengan tingkat kerumitan yang besar, seperti yang terdapat pada hiasan-hiasan kuil Hindu, Jain dan Buddha. Artifak-artifak yang ditemukan di Republik Rakyat Cina berasal dari sekitar tahun SM. Kebanyakan karya patung Tiongkok yang dipajang di museum berasal dari beberapa periode sejarah, Dinasti Zhou 1066-221 SM menghasilkan bermacam-macam jenis bejana perunggu cetak dengan hiasan yang rumit. Dinasti Qin 221-206 SM yang terkenal dengan patung barisan tentara yang dibuat dari terracota. Dinasti Han 206 SM – 220AD dengan patung-patung figur yang mengesankan kekuatan. Patung Buddha pertama ditemui pada periode Tiga Kerajaan abad ketiga. Yang dianggap sebagai zaman keemasan Tiongkok adalah periode Dinasti Tang, pada saat perang saudara, patung-patung figur dekoratif dibuat dalam jumlah banyak dan diekspor untuk dana peperangan. Kemudian setelah akhir Dinasti Ming akhir abad 17 hampir tidak ada patung yang dikoleksi museum, lebih banyak berupa perhiasan, batu mulia, atau gerabah–dan pada abad 20 yang gegap gempita sama sekali tidak ada karya yang dikenali sebagai karya patung, meskipun saat itu terdapat sekolah patung yang bercorak sosial realis pengaruh Soviet di awal dekade rezim komunis, dan pada pergantian abad, para pengrajin Tiongkok mulai mendominasi genre karya patung komersial patung figur miniatur, mainan dsb dan seniman garda depan Tiongkok mulai berpartisipasi dalam seni kontemporer Eropa Amerika. Di Jepang, karya patung dan lukisan yang tak terhitung banyaknya, seringkali di bawah sponsor pemerintah. Kebanyakan patung di Jepang dikaitkan dengan agama, dan seiring dengan berkurangnya peran tradisi Buddhisme, jenis penggunaan bahannya juga berkurang. Selama periode Kofun abad ketiga, patung tanah liat yang disebut haniwa didirikan di luar makam. Di dalam Kondo yang berada di Horyu-ji terdapat Trinitas Shaka 623, patung Buddha yang berupa dua bodhisattva serta patung yang disebut dengan Para Raja Pengawal Empat Arah. Patung kayu abad 9 mengambarkan Shakyamuni, salah satu bentuk Buddha, yang menghiasi bangunan sekunder di Muro-ji, adalah ciri khas dari patung awal periode Heian, dengan tubuh berat, dibalut lipatan draperi tebal yang dipahat dengan gaya hompa-shiki ombak bergulung, serta ekspresi wajah yang terkesan serius dan menarik diri. Sekolah seni patung Kei, menciptakan gaya patung baru dan lebih realistik. Afrika Seni rupa di Afrika memiliki penekanan pada seni patung. Para seniman Afrika cenderung lebih menyukai karya tiga dimensi dibandingkan dengan dua dimensi. Meskipun para antropolog berpendapat bahwa patung yang mula-mula dikenal di Afrika berasal dari kebudayaan Nok di Nigeria sekitar tahun 500 SM, karya-karya seni Afrika Pharaonic berkaitan dengan zaman Mesir kuno, kurun waktunya lebih awal daripada periode Nok. Patung logam yang berasal dari bagian timur Afrika barat, seperti Benin, dianggap sebagai yang terbaik yang pernah dihasilkan. Patung diciptakan dan disimbolkan mencerminkan tempat asal di mana patung tersebut dibuat. Berdasarkan bahan dan teknik yang digunakan serta fungsinya, karya patung berlainan dari satu daerah ke daerah lain. Di Afrika Barat figur patung memiliki tubuh memanjang, bentuk bersudut, dan tampilan wajah yang lebih merepresentasi bentuk ideal daripada individual. Figur-figur tersebut dipakai dalam ritual keagamaan dan seringkali permukaannya dilapisi bahan lewat upacara sesaji. Berlawanan dengan ini adalah patung yang diciptakan oleh penduduk Afrika Barat yang berbahasa Mande. Patung karya mereka terbuat dari kayu memiliki permukaan melebar dan rata sementara lengan dan kakinya berbentuk seperti silinder. Di Afrika Tengah ciri khasnya termasuk wajah yang berbentuk seperti hati yang melengkung ke dalam serta pola lingkaran dan titik. Meskipun beberapa kelompok lebih menyukai penciptaan wajah dengan bentuk geometris dan bersudut. Bahan yang digunakan adalah kayu, yang paling banyak digunakan, juga gading, tulang, batu, tanah liat serta logam. Kawasan Afrika Tengah memiliki gaya patung yang menyolok yang dengan mudah dapat diidentifikasi dari mana asal patung itu dibuat. Satu jenis karya tiga dimensi yang dibuat di kawasan Afrika Timur adalah patung tiang. Tiang dipahat berbentuk manusia dan dihias dengan bentuk-bentuk geometris, sementara bagian puncaknya dipahat dengan figur orang, binatang atau objek-objek lain. Tiang ini ditaruh di dekat makam dan diasosiasikan dengan kematian. Patung figur dari tanah liat tertua yang dikenal di Afrika Selatan berasal dari tahun 400 sampai 600 AD dan memiliki kepala berbentuk silindris. Figur dari tanah liat ini memiliki tampilan berupa gabungan antara manusia dan binatang. Selain patung tanah liat ada juga sandaran kepala dari kayu yang dikuburkan bersama pemiliknya dalam makam. Sandaran kepala ini berupa bentuk geometris atau figur binatang. Mesir Karya seni patung Mesir kuno dikembangkan untuk merepresentasikan dewa-dewa Mesir kuno, juga para Fir’aun, dalam bentuk fisik. Aturan-aturan yang sangat ketat diikuti ketika menciptakan karya patung; patung laki-laki dibuat lebih gelap daripada patung perempuan; dalam patung berposisi duduk , tangan harus diletakkan pada lutut dan aturan-aturan tertentu dalam menggambarkan para dewa. Peringkat artistik didasari atas kesesuaian dengan aturan, dan aturan tersebut diikuti secara ketat selama ribuan tahun, sehingga penampilan patung tidak banyak berubah kecuali selama periode singkat semasa pemerintahan Akhenaten dan Nefertiti, diperbolehkan penggambaran secara naturalistik. Eropa Romawi Yunani Klasik Seni patung klasik Eropa merujuk pada seni patung dari zaman Yunani Kuno, Romawi kuno serta peradaban Helenisasi dan Romanisasi atau pengaruh mereka dari sekitar tahun 500 SM sampai dengan kejatuhan Roma di tahun 476 AD, istilah patung klasik juga dipakai untuk patung modern yang dibuat dengan gaya klasik. Patung-patung klasik Eropa memiliki ciri-ciri sebagai berikut Figur badan penuh berupa laki-laki muda atletis atau wanita telanjang. Portrait menunjukkan tanda-tanda usia atau karakter yang kuat. Memakai kostum serta atribut dewa-dewi klasik Peduli dengan naturalisme didasari dengan observasi, seringkali memakai model sungguhan. Bentuk patung telanjang biasanya diterima secara luas oleh masyarakat, didasari pada lamanya tradisi yang mendukungnya. Tapi adakalanya, ada yang berkeberatan dengan tema ketelanjangan ini, biasanya dari kalangan fundamentalis moral dan relijius. Contohnya, beberapa patung Yunani koleksi Vatikan dihilangkan penisnya. Periode Gothik Mata rantai yang menghubungkan seni, dalam hal ini adalah arsitektur, Eropa zaman pertengahan Gothik dengan seni arsitektur Romawi disebut dengan periode Romanesque. Karya seni patung Gothik awal adalah dari pengaruh agama Kristen, serta lahir dari dinding gereja dan biara. Patung yang terdapat di Chartres Cathedral sekitar th. 1145 di Perancis merupakan karya patung awal zaman Gothik. Di Jerman, terdapat di Cathedral Bamberg dari tahun 1225. Di Inggris, karya patung hanya terbatas pada yang dipakai pada batu nisan serta dekorasi non figur sebagian ini disebabkan karena ikonoklasme Cistercian. Di Italia, masih dipengaruh bentuk-bentuk zaman klasik, seperti yang terdapat pada mimbar Baptistery di Pisa serta di Siena. Renaissance Pada zaman renaissance, seni patung juga turut dihidupkan kembali, bahkan dalam beberapa kasus lebih dulu dibandingkan dengan karya seni lain. Salah satu tokoh penting dalam masa ini adalah Donatello, dengan karya patung perunggunya, David jangan rancu dengan David-nya Michelangelo. Ini merupakan karya patung awal zaman Renaissance. Demikian juga dengan Michelangelo yang selain membuat patung David, juga membuat Pietà. Patung David dari Michelangelo merupakan satu contoh gaya kontraposto dalam menggambarkan figur manusia. Masih ada beberapa periode dari zaman renaissance ke modernisme yang dipengaruhi oleh perubahan politik, gerakan kebudayaan atau hal lain, yaitu periode mannerisme, baroque dan neo klasik. Modernisme Auguste Rodin merupakan salah satu pematung Eropa terkenal dari awal abad 20. Ia seringkali disebut sebagai seniman patung Impresionis. Seni patung modern klasik kurang berminat pada naturalisme, detail anatomi atau kostum dan lebih tertarik pada stilisasi bentuk, demikian juga pada irama volume dan ruang. Seiring dengan perkembangan waktu, gaya seni patung modern klasik kemudian diadopsi oleh dua penguasa totalitarian Eropa Nazi Jerman dan Uni Soviet. Sementara di kawasan Eropa lain, gaya ini berubah menjadi bersifat dekoratif/art deco Paul Manship, Carl Milles, stilisasi abstrak Henry Moore, Alberto Giacometti atau lebih ekspresif. Gerakan modernis dalam karya seni patung menghasilkan karya Kubisme, Futurisme, Minimalisme, Instalasi dan Pop art. Dalam hal ini menurut bentuknya, patung merupakan salah satu karya seni rupa tiga dimensi. Sebab, patung memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi volume serta dapat dinikmati dari segala arah. Karya patung modern saat ini mulai berkembang pesat seiring dengan kebutuhan dalam mengarungi perubahan gaya hidup di lingkungan kita. Menurut ensiklopedia indonesia 1990 215 seni patung sculpture berarti seni pahat atau bentuk badan yang padat yang diwujudkan dalam tiga dimensional yang ciptaanya bisa berupa gambar-gambar timbul relief atau patung yang di buat dari media kayu maupun logam. Berikut ini disampaikan beberapa ahli seni rupa yang mendefinisikan seni patung. Menurut Mikke Susanto 2011 296 seni patung adalah sebuah tipe karya tiga dimensi yang bentuknya dibuat dengan metode subtraktif mengurangi bahan seperti memotong, menatah atau aditif membuat model lebih dulu seperti mengecor dan mencetak. Sedangkan menurut Soenarso dan Soeroto dalam bukunya 1996 6 Seni Patung adalah semua karya dalam bentuk meruang. Menurut Kamus Besar Indonesia adalah benda tiruan, bentuk manusia dan hewan yang cara pembuatannya dengan dipahat. Selanjutnya Myers 1958 131-132 mendefinisikan Seni patung adalah karya tiga dimensi yang tidak terikat pada latar belakang apa pun atau bidang manapun pada suatu bangunan. Karya ini diamati dengan cara mengelilinginya, sehingga harus nampak mempesona atau terasa mempunyai makna pada semua seginya. Selain itu Mayer 1969 351 menambahkan bahwa seni patung berdiri sendiri dan memang benar-benar berbentuk tiga dimensi sehingga dari segi manapun kita melihatnya, kita akan dihadapkan kepada bentuk yang bermakna. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa karya seni memiliki media yang sangat luas. Segala hal mampu menjadi aspek pendukung dalam terciptanya karya seni, yang perwujudan salah satunya adalah karya seni patung. Cabang seni rupa tiga dimensi ini merupakan perwujudan ekspresi dan kreasi manusia. Unsur Rupa dalam Seni Patung Dalam berkarya seni patung untuk mendapatkan hasil yang baik diperlukan unsur-unsur pendukung bentuk yang sering disebut unsur-unsur rupa visual. Secara garis besar unsur-unsur visual yang dikembangkan dalam berkarya adalah sebagai berikut Garis Unsur rupa garis merupakan pertemuan dari suatu titik ke titik yang lain. Menurut Yudoseputro 199389 garis merupakan unsur visual yang paling penting dan berfungsi sebagai pembatas, pemberi kesan dimensi dan pemberi kesan tekstur pada bidang. Meskipun sederhana garis memiliki peran sangat penting dalam menciptakan karya seni rupa. Menurut Nursantara 200711 garis merupakan barisan titik yang memiliki dimensi memanjang dan arah tertentu dengan kedua ujung terpisah. Ia bisa panjang, pendek, tebal, halus, lurus, lengkung, patah, berombak, horizontal, vertikal, diagonal, dan sebagainya. Lebih lanjut dikatakan bahwa menurut wujudnya, garis bisa berupa nyata dan semu. Garis nyata adalah garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan langsung. Garis semu adalah garis yang muncul karena adanya kesan kesan batas kontur dari suatu bidang, warna, atau ruang. Susanto 200245, menyatakan bahwa garis adalah perpaduan sejumlah titik-titik yang sejajar dan sama besar. Ia memiliki dimensi memanjang dan punya arah, bisa pendek, panjang, halus, tebal, berombak, melengkung, lurus, dan lain- lain. Garis merupakan tanda atau markah yang memanjang, yang membekas pada suatu permukaan dan mempunyai arah. Perwujudan garis juga sangat dipengaruhi oleh karakter senimannya Sunaryo, 20025. Menurut Kartika 200440, goresan atau garis yang dibuat oleh seorang seniman akan memberikan kesan psikologis yang berbeda pada setiap garis yang hadir. Selain itu alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan karya seni juga sangat menentukan perbentukan garis yang dihasilkan. Sunaryo 20024, menyatakan bahwa garis ditinjau dari segi jenisnya dibagi menjadi tiga bagian, yaitu 1 Garis lurus, garis yang berkesan tegas dan lancar, memiliki arah yang jelas ke arah pangkal ujungnya, garis ini ada umumnya bersifat kaku. 2 Garis tekuk, garis yang bergerak meliuk-liuk, berganti arah atau tak menentu arahnya, penampilannya membentuk sudut-sudut atau tikungan yang tajam kadang berkesan tegas dan tajam. 3 Garis lengkung, garis yang berkesan lembut dan kewanitaan ditinjau dari segi arah garis juga dibagi menjadi tiga bagian yaitu Garis tegak vertikal yaitu penampilannya berkesan kokoh, memiliki vitalitas yang kuat; Garis datar horisontal yaitu penampilannya berkesan tenang, mantap dan luas; Garis silang diagonal yaitu penampilannya berkesan bergerak dan giat. Pada pahatan sebuah patung garis yang nampak merupakan garis maya yang terkesan tegas, kaku, luwes dan lengkung karena adanya torehan pahat yang membentuk gelap terang dan diakibatkan adanya sinar yang jatuh pada permukaan patung. Warna Warna adalah suatu kualitas rupa yang membedakan kedua objek atau bentuk yang identik raut, ukuran, dan nilai gelap terangnya. Warna yang kita cerap, sangat ditentukan oleh adanya pancaran cahaya Sunaryo, 2002 12. Menurut Soegeng dalam Kartika 2004 48 warna merupakan kesan yang ditimbulkan cahaya pada mata. Warna pada benda-benda tersebut tidak mutlak, melainkan setiap warna akan dipengaruhi oleh kepentingan penggunaannya. Pada setiap patung memiliki warna berbeda-beda dengan patung yang lainnya tergantung medium yang digunakan dalam membuat patung. Dari unsur warna dapat menambah nilai keindahan patung yang diperoleh dari karakteristik warna medium yang digunakan, sehingga unsur warna yang ada pada patung dapat dimanfaatkan sebagai salah satu nilai estetis pada karya seni patung. Tekstur Tekstur texture ialah unsur rupa yang menunjukkan rasa permukaan bahan, sengaja dibuat dan dihadirkan dalam susunan untuk mencapai bentuk rupa, sebagai usaha untuk memberikan rasa tertentu pada permukaan bidang pada perwajahan bentuk pada karya seni rupa secara nyata atau semu Kartika, 2004 47-48. Menurut Susanto 200220 tekstur atau barik merupakan nilai raba, kualitas permukaan yang dapat melukiskan sebuah permukaan objek seperti kulit, rambut, dan bisa merasakan kasar-halusnya, teratur-tidaknya suatu objek. Tekstur adalah sifat permukaan yang memiliki karakter halus, licin, polos, kasap, mengkilap, berkerut, dan sebagainya Sunaryo, 200211. Sesuai dengan Nursantara 200715, tekstur adalah nilai raba dari suatu permukaan, bisa halus, kasar, licin, dan lain-lain. Dalam seni patung tekstur dapat diperoleh dengan menggunakan unsur warna, garis, raut yang mempunyai hasil nilai raba yang berbeda-beda dan selain itu tekstur juga dapat diperoleh dari medium patung yang digunakan. Raut Raut shape adalah suatu bidang kecil yang terjadi karena dibatasi oleh sebuah kontur garis dan atau dibatasi oleh adanya warna yang berbeda atau oleh gelap terang pada arsiran atau karena adanya tekstur Kartika, 2004 41. Di dalam karya seni, shape digunakan sebagai simbol perasaan seniman di dalam menggambarkan objek hasil subjek matter. Menurut Sunaryo 20044, berawal dari kata shape yang secara umum bermakna perwujudan yang dikelilingi oleh kontur dan sapuan-sapuan warna, untuk menyatakan suatu bidang maupun sesuatu yang bervolume atau bermassa. Menurut Wong dalam Sunaryo 2002 10 dari segi perwujudannya, raut dapat dibagi menjadi 1 raut geometris, 2 raut organis, 3 raut beraturan, dan 4 raut tak beraturan. Bentuk Pada dasarnya pengertian bentuk form adalah wujud fisik yang dapat dilihat Bastomi, 1992 55. Bentuk tidak terlepas kaitannya dengan elemen garis. Bidang adalah suatu bentuk dataran yang dibatasi garis, dengan kata lain bentuk disebut juga bidang bertepi. Bentuk merupakan wujud, seperti pada karya seni patung yang selalu memiliki bentuk yang berbeda-beda. Pada seni patung juga menggunakan unsur bentuk sebagai salah satu unsur keindahannya, karena dengan melihat dari segi fisik atau bentuk yang ada maka patung dapat dinilai keindahan objektifnya. Ruang Ruang space adalah unsur atau daerah yang mengelilingi sosok bentuknya. Menurut Yudoseputro 1993 98 unsur ruang sebenarnya tidak dapat dilihat atau sesuatu yang khayal. Ruang dapat dihayati hanya dengan kehadiran benda atau membuat garis dan bidang di atas lembar kertas. Dalam desain dwimatra ruang bersifat maya karena itu disebut ruang maya. Ruang maya dapat bersifat pipih, datar dan rata. Berkesan trimatra yang lazim disebut kedalaman. Kedalaman merupakan ruang ilusi atau tidak nyata, sedangkan ruang nyata dapat ditempati benda dan bersifat trimatra seperti pada karya seni patung yang juga memiliki unsur ruang. Volume Suatu ruang yang dibatasi dengan bidang disebut volume. Volume dalam patung terwujud dalam bentuk bagian-bagian dari keseluruhan massa, tercipta karena keluasan dan kedalaman Tristiadi, 2003 10. Seni patung memiliki unsur volume yang juga disebut isi, patung memiliki unsur trimatra dan memiliki unsur ruang di dalamnya yang menjadikan volume ada dalam karya seni patung. Gelap Terang Unsur gelap terang disebut unsur cahaya, yang berasal dari matahari yang berubah-ubah derajat intensitasnya, maupun sudut jatuhnya yang menghasilkan bayangan dengan keanekaragaman kepekatannya Sunaryo, 2002 19. Unsur gelap terang pada karya seni menghasilkan bayangan yang dapat mempengaruhi bentuk karya seni itu sendiri. Hubungan antara gelap terang dan pencahayaan menghasilkan suatu bayangan sehingga menimbulkan suatu gradasi. Gradasi inilah yang nantinya membentuk efek pada mata sehingga mengakibatkan adanya perbedaan gelap dan terangnya pada suatu benda. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mewujudkan hasil karya seni yang bernilai estetis tidak dapat lepas dari unsur-unsur visual yang menyusunnya. Garis, warna, tekstur, raut, bentuk, ruang, volume dan gelap terang adalah bahasa visual yang dapat mengungkapkan emosi, sama persis dengan nada-nada dalam musik yang langsung menyentuh dan menggetarkan hati. Nada-nada tersebut adalah ungkapan dari semua yang ada di dalam. Garis hadir sebagai terwujudnya raut atau bidang, dan bidang sebagai penggambaran suatu objek dengan torehan warna dan tekstur untuk mengekspresikan jiwa. Sedangkan hadirnya sebuah objek yang memiliki wujud atau bentuk maka akan tercipta sebuah ruang dan volume yang mengisinya, dengan gelap terang yang terjadi karerna adanya perbedaan intensitas cahaya yang diterima oleh suatu objek. Penyusun atau komposisi dari unsur-unsur estetik merupakan prinsip pengorganisasian unsur dalam desain. Untuk menambah nilai lebih dalam karya seni, selain unsur-unsur visual dalam berkarya seni juga harus memperhatikan prinsip-prinsip desain. Fungsi Seni Patung Seni patung pada zaman dahulu di buat untuk kepentingan keagamaan, pada zaman Hindu dan Budha, patung di buat untuk menghormati dewa atau orang yang di jadikan teladan. Pada perkembangan selanjutnya patung dibuat untuk monumen atau peringatan suatu peristiwa besar pada suatu bangsa, kelompok atau perorangan. Pada jaman sekarang seni patung sering diciptakan untuk mengekspresikan diri penciptanya karena lebih bebas dan bervariasi. Seni patung juga diciptakan untuk dinikmati nilai keindahan bentuknya. Secara umum berdasarkan pembutanya seni patung ada 6 macam yaitu Patung religi, selain dapat dinikmati keindahannya tujuan utama dari pembuatan patung ini adalah sebagai sarana beribadah, bermakna relijius. Patung monument, keindahan dan bentuk petung yang dibuat sebagai peringatan peristiwa bersejarah atau jasa seorang pahlawan. Patung arsitektur, keindahan patung dapat dinikmati dari tujuan utama patung yang ikut aktif berfungsi dalam kontruksi bangunan. Patung dekorasi, untuk menghias bangunan atau lingkungan taman. Patung seni, patung seni untuk di nikmati keindahan bentuknya. Patung kerajinan, hasil dari para pengrajin. Keindahan patung yang dibuat selain untuk dinikmati juga sengaja untuk dijual. Di Indonesia pada masa lampau sudah dikenal patung primitif seperti yang terdapat di Irian Jaya Asmad dan Sulawesi Selatan Toraja. Menurut pendapat Musoiful Faqih M 200459 pada masa Hindu-Budha patung klasik terutama berkembang di Jawa dan Bali. Karya patung primitif dan klasik secara tradisional berlangsung turun temurun hingga sekarang. Selanjutnya primitif dan klasik disebut corak tradisional sedangkan patung di luar primitif dan klasik disebut patung yang bercorak modern. Dilihat dari perwujudannya, ragam seni patung modern dapat dibedakan menjadi tiga Berdasarkan Coraknya Dilihat Dari Perwujudannya Corak Imitatif Realis/ Representatif Corak ini merupakan tiruan dari bentuk alam manusia, binatang dan tumbuhan. Perwujudannya berdasarkan fisio plastis atau bentuk fisik baik anatomi proporsi, maupun gerak. Patung corak realis tampak pada karya Hendro, Trubus, saptoto dan Edy Sunarso. Corak Deformatif Patung corak ini bentuknya telah banyak berubah dari tiruan alam. Bentuk-bentuk alam digubah menurut gagasan imajinasi pematung. Pengubahan dan bentuk alam digubah menjadi bentuk baru yang keluar dari bentuk aslinya. Karya ini tampak pada karya But Mochtar G Sidhartha. Corak Nonfiguratif Abstrak Patung ini secara umum sudah meninggalkan bentuk-bentuk alam untuk perwujudannya bersifat abstrak. Karya ini tampak pada karya Rita Widagdo yang tidak pernah sedikitpun menampilkan bentuk yang umum dikenal seperti bentuk-bentuk yang ada di alam. Ia mengolah elemen- elemen rupa tri-matra seperti; garis, bidang, ruang, dan memperlakukan unsur- unsur rupa tersebut sebagaimana adanya – tidak mewakili konsep atau pengertian tertentu. Jenis Patung Dilihat Dari Cara Pembuatannya Arca merupakan patung dengan bentuk makhluk hidup seperti manusia dan binatang. Relief merupakan karya seni patung yang hanya bisa dinikmati dari arah depan karena terletak pada dinding. Jenis Patung Dilihat Dari Posisinya Patung Free Standing, merupakan jenis patung yang berdiri tegak. Patung Zonde merupakan jenis patung yang utuh dalam posisi yang beragam seperti duduk, jongkok, tidur, berdiri dan lain-lain. Patung Boss merupakan patung setengah badan. Patung Tarso merupakan patung yang dibuat hanya bagian-bagian tertentu atau sebagian tubuhnya saja. Teknik Pembuatan Patung Berdasarkan bahan yang dipergunakan untuk membuat patung, maka teknik pembuatan patung menurut Humar Sahman 1993 80 dapat dibedakan menjadi lima cara Memahat Carving Teknik carving atau memahat ini pada dasarnya merupakan proses mengurangi bagian-bagian yang tidak diperlukan. Proses carving berawal dari bungkahan batu, kayu atau benda padat yang dapat dipahat, akan dibuang bagian- bagiannya yang tidak esensial sehingga gagasan yang ada sebelumnya bisa dibebaskan dari bungkahan itu Sahman, 199285. Menurut Sukaryono 199433 teknik pahatan yaitu membuang bagian demi bagian, sedikit demi sedikit dengan cara memahat dan ditinggalkan bagian bentuk yang diinginkan. Bahan yang digunakan dalam teknik ini antara lain batu, cadas, marmer, kayu, dan lain-lain. Memahat carving dalam karya seni patung yaitu mengurangi sedikit demi sedikit bagian yang tidak diinginkan hingga menjadi bentuk patung yang diinginkan sesuai ide atau gagasan awalnya. Carving merupakan proses yang sulit, karena itu memerlukan adanya penguasaan teknik khusus dan gagasan atau konsepsi yang cukup matang. Membentuk Modeling Modeling atau membentuk adalah teknik membuat karya dengan memanfaatkan bahan plastis, seperti tanah liat dan plastisin. Sahman 199285, mengatakan bahwa modeling yaitu membentuk dengan menambahkan sedikit, sehingga menjadi bentuk seperti yang dikehendaki. Bahan yang dipergunakan adalah bahan yang mempunyai sifat elastis, jadi bentuk yang dikehendaki diperoleh dengan cara menambahkan bahan baru pada bentuk yang sedang dalam proses menuju tahap penyelesaian. Menurut Sukaryono 199433 modeling yaitu dengan jalan menempelkan bahannya sedikit demi sedikit sehingga menjadi bentuk seperti yang diinginkan. Bahan yang digunakan dalam teknik ini antara lain tanah liat, semen, gips, bubur kertas, lilin. Dalam karya seni patung bahan plastis seperti itu memungkinkan pematungnya menggunakan proses aditif dan subtraktif yaitu bentuk yang dikehendaki diperoleh dengan cara menambah atau mengurangi bahan yang sedang dalam proses pembentukan. Menuang Casting Casting artinya mencetak, yaitu mencetak adonan yang besifat cair dengan menggunakan cetakan untuk menghasilkan bentuk yang diinginkan Sahman, 199286. Casting atau cor merupakan teknik cor atau tuang, bahan yang digunakan adalah bahan yang bias dicairkan seperti semen, gipsum, logam, fiber glass dan lain sebagainya. Pembuatan patung ini sebelumnya harus menyiapkan cetakan terlebih dahulu seperti dari bahan gips atau sejenisnya, sehingga menjadi sebuah cetakan yang terdiri dari beberapa bagian dan ketika ingin mencetak maka tinggal menyatukan beberapa bagian tadi sesuai bentuk cetakan. Merangkai Assembling Assembling atau merangkai yaitu pembentukan dengan cara merangkai dari berbagai macam bahan Sahman, 199286. Bahan-bahan yang digunakan dalam merangkai antara lain adalah kain bekas, logam, karet, kulit, kaca, plastik, kayu dan lain-lain. Menyusun Constructing Teknik constructing atau konstruksi mempunyai kecenderungan pada karya arsitektural atau seni bangunan. Constructing yaitu menyusun atau merakit komponen dari logam atau besi dengan menggunakan alat las sebagai penyambung Sukaryono, 199433. Pengertian lain constructing menurut Sahman 199286 adalah membentuk dengan jalan menyusun, menggabungkan, merangkaikan sehingga memperoleh bentuk yang direncanakan dengan media perekat yang sesuai. Alat yang digunakan antara lain; mesin las, palu, lem dan lain-lain. Biasanya teknik ini digunakan untuk mencipta patung dengan menyusun bahan sejenis. Alat Untuk Membuat Patung Berdasarkan Bahan Yang Digunakan Bahan Seni Patung Peralatan yang digunakan untuk membuat patung tergantung kepada bahan dan tekniknya. Alat-alat yang digunakan dalam mematung terdiri dari butsir adalah alat Bantu untuk membuat patung terbuat dari kayu dan kawat. Meja putar adalah meja untuk membuat patung dan dapat di gerakan denagan cara diputar,fungsinya untuk memudahkan dalam mengontrol bentuk dari berbagai arah. Pahat Palu kayu Cetakan berfungsi untuk mengencangkan ikatan kawat dan memotong ikatan kawat. Sendok adokan berfungsi untuk mengambil adonan dan menempelkanya pada kerangka patung Pembuatan patung berbahan tanah liat memerlukan butsir dan sudip untuk mengambil dan menambal atau menambahkan bahan serta menghaluskan permukaan yang sulit dijangkau secara langsung oleh tangan. Patung berbahan kayu dalam pembuatannya memerlukan pisau, kapak, martil, gergaji serta ampelas. Patung dari bahan batu alat yang digunakan berupa pahat baja, martil besi, gurinda “Grenda”. Patung cetak dari bahan logam alat yang digunakan ialah kompor pengecor, alat cetak dan gurinda. Patung pahat dari bahan logam “berupa plat” alat yang diperlukan berupa martil, tatah “patah” dan gurinda “grenda”. Patung berbahan semen alat yang diperlukan pisau, martil dan tang. Bahan dalam Seni Patung Dalam seni patung bahan merupakan media ekspresi dalam penciptaan seni patung. Bahan merupakan dasar dari sebuah karya yang belum terproses atau terolah untuk menjadi sebuah barang jadi. Bahan adalah material yang diolah atau diubah sehingga menjadi barang yang kemudian disebut karya seni Rondhi, 2003 25. Bahan dalam pembuatan patung meliputi banyak hal mulai dari kayu, logam, batu, tanah, karet, plastik, fiber, gypsum, dan lain sebagainya. Setiap bahan memiliki berbagai karakteristik yang berbeda dalam penggunaannya yang berperan dalam menghasilkan karya seni berkualitas tinggi. Seperti pendapat Bastomi 200392 bahwa setiap bahan memiliki sifat khusus yang menjadi karakteristiknya. Karakteristik bahan ditentukan oleh beberapa aspek di antaranya 1 Keindahan yang terkandung di dalam bahan. Setiap bahan memiliki keindahan tersendiri terutama pada warna. Warna asli yang ada dalam bahan banyak mempengaruhi keindahan hasil karya seni. 2 Tekstur atau kesan permukaan bahan. Tekstur itu sendiri dapat ditentukan oleh warna. Deretan warna bergelombang dapat memberi kesan permukaan yang tidak rata, sedangkan warna Dasar Pembuatan Patung Setelah kita mengetahui tentang unsur-unsur patung, kita beralih pada apa yang harus dilakukan dengan unsur-unsur tersebut. Perlakuan terhadap unsur-unsur patung dalam proses tersebut disebut sebagai dasar-dasar mematung. Dasar-dasar pembuatan patung diantaranya Membentuk dan membangun Seorang pematung bekerja dengan menyusun unsur-unsur patung untuk membangun sebuah patung. Sejak ia mulai bekerja, seorang pematung mencoba untuk menyusun bingkah-bingkah kedalam suatu bangunan tertentu. Menyusun dan membangun merupakan tindakan yang utama bagi pematung karena keduanya menentukan keseluruhan ujud dari sebuah patung G. Shidarta, 198733. Perbandingan Proporsi, Keserasian Harmoni dan Kesatuan Unity Menurut Mikke susanto 2011 320 Perbandingan atau proporsi adalah ukuran antar bagian dan bagian, serta bagian dan kesatuan atau keseluruhan. Proporsi berhubungan erat dengan balance keseimbangan, rhythm irama,harmoni dan unity kesatuan. Proporsi dipakai pula sebagai salah satu pertimbangan untuk mengukur dan menilai keindahan artistik. Perbandingan, keserasian dan kesatuan dari bentuk patung harus diperhatikan. Bila ada salah satu perbandingan yang tidak baik, akan menimbulkan kesan yang kurang serasi. Karena itu, dalam mematung harus selalu diperhatikan masalah perbandingan, agar patung mempunyai ukuran-ukuran yang sesuai dan serasi, agar tercipta bentuk kesatuan yang seimbang. Keseimbangan Balance, Dominasi dan Irama Rhythem Keseimbangan Balance menurut Mikke Susanto 201146 didefinisikan sebagai persesuaian materi-materi dari ukuran berat dan memberi tekanan pada stabilitas suatu komposisi karya seni. Seorang pematung bekerja dengan mempertimbangkan keseimbangan antara bagian-bagian dari patung dalam menyusun bentuk. Keseimbangan bagian atas dengan bagian bawah atau antara bagian kiri dan kanan dari sebuah patung untuk mendapatkan bentuk yang mantap. Untuk menghindari kesan kaku dan menjemukan, seorang pematung dapat menciptakan irama dengan menggarap unsur-unsur patung. Proses Penciptaan Karya Seni Patung Tujuan penciptaan seni memang bermacam-macam, antara lain hanya untuk mempresentasikan keindahan semata-mata, ada yang merupakan curahan perasaan haru, dan tak kurang pula terdorong oleh keinginan untuk mencukupi kehidupan. Penciptaan suatu karya seni harus melalui proses untuk menghasilkan sebuah karya seni. Proses adalah suatu runtutan perubahan atau perkembangan sesuatu Poerwadarminta, 1981 769. Jadi penciptaan suatu karya seni adalah proses secara runtut dan berkesinambungan berupa tahapan-tahapan dengan adanya pengaruh dari lingkungan, sehingga karya seni dapat diciptakan oleh seniman. Menurut L. H. Chapman dalam Humar Sahman 1993 119, proses mencipta itu terdiri dari tiga tahapan Tahapan Awal Tahapan awal ini berupa upaya penemuan gagasan atau mencari sumber gagasan. Dalam tahapan ini juga dapat dikatakan sebagai tahapan mencari inspirasi atau ilham yang terdapat pada lingkungan alam. Mencari inspirasi adalah upaya seniman untuk mendapatkan ide-ide baru. Dorongan yang kuat diperlukan oleh seniman dalam menciptakan karya seni. Tahapan menyempurnakan, mengembangkan, dan memantapkan gagasan awal. Dalam tahap menyempurnakan ini artinya mengembangkan menjadi gambaran pravisual yang nantinya dimungkinkan untuk diberi bentuk atau wujud nyata. Jadi gagasan yang muncul pada tahapan awal, pada tahapan ini masih harus diperbaiki menjadi gagasan yang sempurna, sehingga nantinya pada proses pembentukan sebuah karya seni dapat dengan mudah divisualisasikan yang berupa rancangan atau desain. Tahapan visualisasi ke dalam medium Di dalam proses mencipta, medium memang harus digunakan jika kita ingin menuntaskan sampai pada tahapan akhir. Medium ini sendiri berperan sebagai sarana bagi seniman untuk mengekspresikan gagasannya. Seniman dalam mewujudkan sebuah karya seni dari tahapan awal sampai tahapan visualisasi seniman lebih berperan aktif dan kreatif dalam mencari inspirasi, penyempurnaan gagasan, dan sampai visualisasi ke dalam medium. Penuangan konsep atau bentuk desain ke dalam medium, mempermudah seniman dalam membuat dan menghasilkan sebuah karya seni. Pemilihan medium juga harus diperhatikan dengan baik, karena medium sangat berpengaruh dalam proses penciptaan. Prinsip Desain dalam Seni Patung Sebuah karya seni merupakan wujud organisasi dari unsur-unsur seni rupa. Unsur-unsur seni rupa tersebut diorganisasikan sedemikian rupa, sehingga terciptalah sebuah bentuk yang memiliki makna. Dalam proses pengorganisasiannya, unsur-unsur tersebut ditata dengan memperhatikan aturan- aturan tertentu sehingga diperoleh suatu karya yang bernilai estetis. Asas yang mempedomani bagaimana mengatur, menata unsur-unsur rupa dan mengkombinasikan dalam menciptakan bentuk karya. Sehingga mengandung nilai estetis atau dapat membangkitkan pengalaman rupa yang menarik disebut dengan prinsip-prinsip desain Sunaryo, 20026. Prinsip-prinsip desain disebut juga kaidah-kaidah yang menjadi pedoman dalam berkarya seni rupa. Dalam berkarya khususnya seni patung, harus memperhatikan prinsip-prinsip desain, antara lain Keseimbangan Keseimbangan balance dalam pembuatan adalah keadaan atau kesamaan antara kekuatan yang saling berhadapan dan menimbulkan kesan seimbang secara visual ataupun secara intensitas kekaryaan. Keseimbangan ini ada dua macam, yaitu keseimbangan formal dan informal. Keseimbangan formal adalah keseimbangan pada dua pihak berlawanan dari satu poros. Sedangkan keseimbangan informal adalah keseimbangan sebelah menyebelah dari susunan unsur yang menggunakan prinsip susunan ketidaksamaan atau kontras dan selalu asimetris Kartika, 2004 60. Irama Irama rhythm merupakan pengaturan unsur-unsur rupa secara berulang dan berkelanjutan., sehingga bentuk yang tercipta memiliki kesatuan arah dan gerak yang membangkitkan keterpaduan bagian-bagiannya Sunaryo, 200235. Menurut Kartika 200782, irama merupakan pengulangan unsur-unsur karya seni. Irama dalam seni rupa sangat penting karena pengamatan karya seni atau proses berkarya sangat membutuhkan waktu, sehingga perlu mengetahui irama dalam persoalan warna, komposisi, garis maupun lainnya Susanto, 200298. Repetisi merupakan perulangan unsur-unsur pendukung karya seni. Repetisi atau ulang merupakan selisih antara wujud yang terletak pada rung dan waktu. Sunaryo 200235 mengatakan bahwa irama dapat diperoleh dengan beberapa cara, yakni 1 repetitif, merupakan irama yang diperoleh dengan mengulang unsur, menghasilkan irama total yang sangat tertib, monoton dan menjemukan, sebagai akibat pengaturan unsur-unsur yang sama baik bentuk, ukuran maupun warnanya, 2 alternatif, merupakan bentuk irama yang tercipta dengan cara perulangan unsur-unsur rupa secara bergantian, 3 progresif, merupakan irama yang diperoleh dengan menunjukkan perulangan dalam perubahan dan perkembangan secara berangsur-angsur atau bertingkat, dan yang ke 4 flowing, merupakan irama yang mengalun terjadi karena pengaturan garis- garis berombak, berkelok, dan mengalir berkesinambungan. Dominasi Dominasi atau penonjolan mempunyai maksud mengarahkan perhatian orang yang menikmati suatu karya seni yang dipandang lebih penting daripada hal-hal yang lain. Penonjolan atau penekanan dilakukan dengan cara memberi intensitas, pemakaian warna kontras, dan ukuran yang berlawanan. Menurut Sunaryo 2002 36-37 dominasi adalah penonjolan peran atau penonjolan bagian, atas bagian lainnya dalam suatu keseluruhan. Dengan adanya dominasi, unsur-unsur tidak akan tampil seragam, setara atau sama kuat melainkan justru memperkuat keseutuhan dan kesatuan bentuk. Lebih lanjut Bastomi 1992 70, mengataan bahwa dominasi merupakan upaya untuk menonjolkan inti seni atau puncak seni, sehingga dominasi pada suatu karya seni sangat dibutuhkan karena akan menjadikan karya menarik dan menjadi pusat perhatian. Karya yang baik mempunyai titik berat untuk menarik perhatian center of interest. Ada beberapa cara untuk menarik perhatian kepada titik berat tersebut, yaitu dicapai dengan melalui perulangan ukuran dan kontras antara tekstur, nada warna, garis, ruang, bentuk Kartika, 2007 63 Kesebandingan Kesebandingan proporsi merupakan pengaturan hubungan antara bagian yang satu terhadap bagian keseluruhan Sunaryo, 200231. Pengaturan bagian yang dimaksud bertalian dengan ukuran, yaitu besar kecilnya bagian, luas sempitnya bagian, panjang pendeknya bagian, atau tinggi rendahnya bagian. Tujuan pengaturan kesebandingan adalah agar dicapai kesesuaian dan keseimbangan, sehingga diperoleh kesatuan yang memuaskan. Kesebandingan juga menjadi prinsip desain yang mengatur hubungan ukuran unsur dengan keseluruhan agar tercapai kesesuaian. Kesatuan Kesatuan unity merupakan prinsip pengorganisasian unsur rupa yang paling mendasar Sunaryo, 200231. Nilai kesatuan dalam suatu bentuk bukan ditentukan oleh jumlah bagian-bagiannya. Kesatuan diperoleh dengan terpenuhinya prinsip-prinsip yang lain maka kesatuan merupakan prinsip-prinsip desain yang paling berperan dan menentukan. Kartika 200759 mengatakan bahwa kesatuan bukan sekedar kuantitas bagian, melainkan menunjuk pada kualitas bagian-bagian. Dengan kata lain, dalam kesatuan terdapat pertalian yang erat antar unsur-unsurnya sehingga tidak dapat terpisahkan satu dengan yang lain, serta tidak perlu ada penambahan lagi maupun yang dapat dikurangkan dari padanya. Dari paparan di atas, prinsip desain pada dasarnya merupakan tolok ukur yang digunakan untuk menilai suatu karya yang baik khususnya dalam pengorganisasian setiap unsur sehingga membentuk perpaduan yang menarik. Karya seni dapat dikatakan memiliki nilai estetis apabila dalam penciptaannya dapat dilihat dari bagaimana cara mendesain. Adapun desain yang baik adalah desain yang dibuat sesuai dengan prinsip desai n. Ada delapan unsur desain yang perlu diperhatikan oleh para seniman dalam mendesain karya seni, yaitu garis, warna, tekstur, raut, bentuk, ruang, volume, dan gelap terang. Sedangkan yang perlu diperhatikan dalam mendesain adalah mengorganisasikan unsur-unsur desain dalam prinsip-prinsip desain yang terdiri dari keseimbangan, irama, dominasi, kesebandingan dan kesatuan. Dengan demikian karya seni dapat dikatakan karya yang memiliki nilai keindahan, apabila seniman sudah menerapkan unsur-unsur seni dengan pengaturan yang didasarkan pada prinsip-prinsip desain. Contoh Seni Patung dan Penjelasannya Lengkap Dengan Gambarnya žContoh Seni Patung Corak imitatif realis/representatif ; yaitu merupakan tiruan dari bentuk alam manusia, binatang, dan tumbuhan. Perwujudan patung corak ini berdasarkan fisio plastis atau bentuk fisik baik anatomi, proporsi, maupun gerak. karya Hendra, Trubus, Saptono, dan Edy Sunarso. Contoh patung corak Imitatif “Pembebasan” karya Edy Sunarso. žž Contoh Seni Patung Corak deformatif ; Yaitu bentuknya telah banyak berubah dari tiruan alam. Bentuk-bentuk alam diolah, digubah menurut gagasan dan imajinasi pematung. Pengubahan dari bentuk alam menjadi bentuk baru ini masih terkait dengan sifat-sifat fisik. Dari bentuk-bentuk imajinasi dan geometris selanjutnya muncul corak kubistis. Corak ini tampak pada karya pematung seperti ; But Mochtar, G Sidharta, dan lain-lain. Contoh patung corak deformatif “Dewi Kebahagiaan” karya G. Sidharta ž Contoh Seni Patung Corak nonfiguratif abstrak ; ž Yaitu secara umum sudah banyak meningglkan bentuk-bentuk alam untuk perwujudannya abstrak. Corak abstrak dipengaruhi oleh aliran konstruksi. Patung dipandang sebagai bentuk konstruksi, yaitu susunan material seperti besi, plat, kawat, kayu, plastik, dan sebagainya. Contoh patung nonfiguratif “Tonggak Samudra” karya G. Sidharta. Demikianlah pembahasan mengenai “Seni Patung” Pengertian & Jenis – Fungsi – Bentuk – Teknik semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. Baca Juga “Seni Rupa” Pengertian & Prinsip -Prinsip Definisi Seni Rupa Murni Dan Terapan Beserta Perbedaannya Pengertian Seni Menurut Para Ahli Dan Bentuknya 22 Pengertian Seni Lukis Menurut Para Ahli Terlengkap Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari

y8HA.
  • 6qolb5j6uw.pages.dev/116
  • 6qolb5j6uw.pages.dev/527
  • 6qolb5j6uw.pages.dev/63
  • 6qolb5j6uw.pages.dev/51
  • 6qolb5j6uw.pages.dev/3
  • 6qolb5j6uw.pages.dev/534
  • 6qolb5j6uw.pages.dev/223
  • 6qolb5j6uw.pages.dev/177
  • untuk menghaluskan permukaan patung fiber diperlukan alat